3 Band Indonesia Menggelegar di Wacken Open Air 2022

BANGGA ...
Itu mungkin satu-satunya kata yang layak saya ucapkan untuk mereka.
Burgerkill (Bandung), Voice of Baceprot (Garut), dan Ludicia (Bali) berhasil tampil di Wacken Open Air (W.O.A) 2022.



W.O.A. adalah festival musik heavy metal yang diadakan setiap tahun sejak tahun 1990, diselenggarakan pada bulan Agustus di Desa Wacken, Schleswig-Holstein, Jerman.Saat ini merupakan salah satu festival musik metal terbesar di dunia, juga sebagai salah satu festival musik terbuka terbesar di Jerman.

Festival ini menampilkan band-band terkemuka dan dihadiri oleh ribuan penggemar musik metal dari seluruh penjuru dunia.Karena masa pandemi, penyelenggaraan festival W:O:A tahun 2020 dan 2021, resmi ditiadakan dan festival musik cadas ini baru dapat digelar kembali pada 2022.

Satu hal yang menarik hati saya adalah tampilnya (kembali) Burgerkill asal Bandung yang pada tahun 2015 juga pernah andil dalam pagelaran W.O.A.

Burgerkill


Trio Hijabers asal Garut, juga turut tampil di pagelaran musik internasional bergengsi ini.
Satu waktu saya akan mengulas secara khusus tentang kekaguman pada VoB (Voice of Baceprot) ini.

VoB

Satu lagi grup metal asal Indonesia yang ikut memeriahkan W.O.A. 2022 adalah Ludicia asal Bali,
Pemenang Metal Battle 2022 ini tampil unik dengan atribut budaya Bali yang lekat pada penampilan panggung mereka.

Ludicia

Aaahh ...
Pengen mengomentari penampilan 3 grup band tersebut, hanya saja belum ada full video yang launching di YouTube.
Namun, saya tetap yakin dengan kata "bangga' di awal tulisan ini.

Salam Metal Indonesia!!!

The Rain dan Segenap "logi"-nya

Ini adalah rewrite dari postingan saya di Facebook pada bulan November 2019
Tulisan tentang The Rain, grup band asal Yogyakarta.
=====

Sumber: YouTube Mancode Indonesia

Judul di atas muncul begitu saja. Maaf kalo rada ngawur 😝.
Intinya saya ingin bahas grup band asal Jogja ini.

Trilogi 18 November
The Rain pertama kali merilis "Trilogi 18 November" yaitu tiga lagu yang dirilis pada 18 November setiap tahunnya. 
Ketiga lagu tersebut adalah “Terlatih Patah Hati” (2013), “Gagal Bersembunyi” (2014), dan “Penawar Letih” (2015).
The Rain Band yang terdiri dari 4 cowo: Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal).
Selalu ada yg menarik hati saya tentang bagaimana mereka bercerita patah hati, namun dalam senyum ceria.
Konsep VM Gagal Bersembunyi (GB) mirip dengan Terlatih Patah Hati (TPH). Ada keunikan yang bisa anda cek di YouTube.

Setelah memutuskan kontrak dengan "major label" Nagaswara, The Rain mendirikan label indie mereka sendiri yang diberi nama Heavy Rain Records pada tahun 2013.
Single "Terlatih Patah Hati"-lah yang pertama dikerjakan di pertengahan 2013. Di tengah proses pengerjaan, Stephan Santoso dari Musikimia bergabung sebagai produser. Lalu mereka mengajak Endank Soekamti, sahabat seperjuangan beda genre dari Jogja, untuk ikut mengisi suara di beberapa bagian lagu itu. 
"Penawar Letih" adalah lagu penutup dalam Trilogi mereka.

Tetralogi Jono dan Mira
Hadir kembali dengan konsep seperti "Trilogi 18 November", band asal Jogja ini kembali memulai kisah tetralogi baru yang menceritakan tentang hubungan dua tokoh, yakni Jono dan Mira.
“Hingga Detik Ini” (2017) menjadi awalnya, dan “Rencana Berbahaya” (2018) memperkenalkan kedua karakter tersebut. Selanjutnya, di pertengahan tahun 2019 mereka merilis “Upaya Maksimal” yang berlaku sebagai sekuel dari kisah Jono dan Mira.
Sekarang, tetralogi itu sudah dikemas oleh The Rain. Single “Ujung Pertemuan” sebagai penutupnya sudah resmi meluncur, dan dengan begitu berakhirlah kisah Jono dan Mira.  
Meskipun sebenarnya kalo diurutkan alurnya, dimulai dr "Upaya Maksimal".

"Tetralogi Jono dan Mira" dikemas dalam 4 lagu.
Ya iya lah ... Namanya juga Tetra 😝.
Lagu ke-2 adalah "Hingga Detik Ini" (2017).
Music videonya hanya sepasang sepatu cowo cewe (Jono dan Mira) di tengah guyuran hujan.
Simpel banget, tapi membekas di hati saya.
Hiks ... 😢.

"Tetralogi Jono dan Mira" bercerita tentang jatuh cintanya Jono pada sahabatnya sendiri yang bernama Mira.
Pada lagu ke-3 “Rencana Berbahaya” (2018), si Jono nekad datang ke sang ayah dan melamar Mira. Padahal Jono sendiri belum pernah menyatakan cinta ke Mira.
Meskipun Jono tahu bahwa peluangnya nyaris nihil.
MV untuk lagu ini tidak lagi menjual sepatu sebagai modelnya 😁, tetapi sudah ada penampakan sosok Jono dan Mira sebagai manusia utuh.

"Tetralogi Jono dan Mira" diakhiri dg kasih tak sampainya Jono dan harus merelakan Mira pergi bersama cowo pilihannya (implisit sih)
MVnya ada di akhir tulisan ini.
Pesan saya satu: Jangan galau ya 😁


Dere adalah Mata Air

Dere--bagi saya--adalah mata air.
Dia hadir dengan kesegaran karya yang mencuri perhatian.
Segar karena dia masih berusia 20 tahun
Segar karena dia menulis sendiri lagu-lagunya
Segar karena liriknya memiliki diksi yang kaya

Sumber: Album Dere 2022 "Rubik"

Gadis jebolan The Voice Kids 2016 ini pertama kali hadir di kancah musik Indonesia dengan mengeluarkan single berjudul "Kota". Lagu tersebut merupakan lagu yang ditulis sendiri oleh Dere bersama dengan Tulus.
Lirik dan lagu tersebut diselesaikan pada 22 Juli 2020 dan direkam pada tanggal 25 September 2020.
Setelah melewati proses mixing dan mastering, lagu tersebut rampung seutuhnya pada 14 Oktober 2020.
“Kota” lahir dari melodi gitar tua, serta senandung yang terinspirasi dari suara rintik hujan dan udara segar sehabis hujan. Lagu ini berkisah tentang rasa rindu mendalam akan suasana dan momen yang pernah dilewati.

Setelah “Kota”, Dere merilis singel keduanya yang berjudul “Tanya”. Lagu ini ditulis olehnya bersama Tulus di tengah merebaknya virus corona.
Memanfaatkan teknologi, lagu ini berhasil diciptakan secara daring.
“Lewat lagu ini, aku ingin mengajak teman-teman untuk sejenak berhenti memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala, dan lebih menikmati waktu atau momen yang saat ini kita punya,” ucap Dere dalam sebuah keterangan pers.
Aransemen lagu “Tanya” lahir dari eksplorasi Dere bersama produser Ibnu Dian.

Kemudian pada Maret 2021, Dere berhasil merilis single baru lagi berjudul "Berisik".
Menariknya, "Berisik" diciptakan sebagai gambaran dari manusia dan keberisikannya, baik dalam bicara, tindakan, dan sikap terhadap sekitar.
Selain itu, menurut Dere, "Berisik" juga menggambarkan menjadi sebab dari terganggunya banyak makhluk hidup lain.
Dere membawa makna "Berisik" ke interpretasi yang lebih luas, tidak hanya dari suara, tetapi juga sikap dan tindak manusia.
Sebagai penulis lagu, Dere juga menjadikan lagu ini pengingat bagi dirinya pribadi.
"Bahwa aku pun adalah bagian dari manusia yang berisik. Keberisikan kita dapat mengganggu yang lainnya, maka baik untuk kita manusia berhati-hati dalam segala tindak dan bicara," ungkap Dere.
Lewat single "Berisik", Dere berharap pesan yang berbentuk dalam karya lagu ini bisa tersampaikan di telinga penikmat musik tanah air.

Pada 21 Juli 2022, Dere membawa persembahan baru, rangkuman utuh 10 lagu dalam sebuah album musik yang diberi judul Rubik.
"Rubik" adalah judul yang diambil dari salah satu lagu di dalam album.
Rubik merupakan pemikiran Dere tentang bagaimana energi di dalam hidup dapat sebegitu menariknya untuk ditelusuri dari berbagai sudut. Rubik, permainan asah otak yang begitu populer, menginspirasi Dere untuk menjadikannya kiasan dalam album yang menggambarkan dinamika energi kehidupan seorang manusia.
"Berputar, bergesekan, berwarna, dan abstraksi lainnya," ujarnya.


Ada sepuluh lagu yang bersemayam di album ini. Di antaranya adalah "Tanya", "Kota", "Kenanga", "Rubik", "Jangan Pergi", "Berlagu", "Berisik", "Tumbang", "Rumah", dan Keluku".
Album Rubik merupakan karya yang dibangun bersama beberapa produser di dalam prosesnya. Album ini dirilis di bawah naungan manajemen talenta dan label rekaman Tiga Dua Satu.
Dere menjelaskan bahwa album ini merangkum segala padangannya terhadap kehidupan yang diibaratkan seperti rubik.
"Album Rubik merupakan representasi sudut pandangku atas perputaran dan pergesekan kehidupan yang kurasakan. Harapannya, album ini bisa menjadi poros bagi energi yang akan datang di perjalanan musikku ke depannya," kata Dere lagi.

Akhirnya--jangan lupa--Dere adalah Mata Air.
 
Referensi:
TribunnewsWiki.com/Restu
liputan6.com 

Lirik "FIND OUR LOVE AGAIN" (New Version) - Powerslaves

Pada tahun 2020, Powerslaves merilis ulang beberapa lagu lamanya dalam new version.
Salah satunya adalah FIND OUR LOVE AGAIN.
Berikut liriknya:




Wish I'd never let you go
I'll take you home but the time seem sadness
I know it's the dark part of the town
Nothing to say when everything is gone

I know it's hard to be somebody
Sometimes when I'm walking down the rain
To find our love again
(Oh yeah yeah)

Last thing I remember
I was walkin' in the rain
Tryin' to find the other sight
It's more than just a ride (just a ride)

Baby there's a million dreams
The more will come the other night
Some say to remember
Some makes me forget

When the love is gone
And you're miles away
The night won't tell me what's happened today
It's more than just a ball n' chain
I feel like I'm insane

The days turn dark
And the sun no shine
I found it hard will you give me the line
Though it seems that we're living in sin
Oh baby, to find our love again

Tell me now how to face the truth
And tell me how you bring me the line
In the night when we're spending our time
I remember I was waiting like a fool
When you tell me that love was a loaded gun
When you tell me that love was a loaded gun

When the love is gone
And you're miles away
When the love is gone
And you're miles away
The night won't tell me what's happened today
It's more than just a ball n' chain
I feel like I'm insane

When the days turn dark
And the sun no shine
I found it hard will you give me the line
Though it seems that we're living in sin
Oh baby, to find our love again

When the love is gone
And you're miles away
The night won't tell me what's happened today
It's more than just a ball n' chain
I feel like I'm insane

When the days turn dark
And the sun no shine
I found it hard will you give me the line
Though it seems that we're living in sin
Oh baby

Sometimes, sometimes, sometimes I remember
I couldn't found, I couldn't found, couldn't found the way
Don't walk away, don't walk away, don't walk away from me yeah
Just found the way yeah


Powerslaves di 3 Dekade Perjalanannya

Mengusung genre musik rock, Powerslaves mengawali karir musiknya dengan mengikuti berbagai festival musik. Pada festival Yamaha Music Quest tahun 1992, mereka membawakan lagu Find Our Love Again.
Band ini eksis sejak 19 April 1991. Meski sudah jarang tampil, tetapi keberadaannya masih tetap terdengar dan 30 tahun berkiprah pun telah dijalani. Bravo!!!

Sumber: Instagram powerslavesband

Setelah sukses tampil di berbagai festival, grup rock asal kota Semarang ini pun merilis album perdana pada tahun 1994. Saat itu Powerslaves beranggotakan Heydi Ibrahim (Vocal), Anwar Fatahillah (Bass), Wiwiex Soedarno (Keyboard), dan Acho Jibrani (Gitar).

Powerslaves telah melempar buku biografi berjudul "Find Our Love Again: 30 Tahun Jejak Rekam Powerslaves".
Tanggal 19 April 2021 menandai tiga dekade usia Powerslaves yang memulai perjalanan musikal mereka di Kota Atlas pada 1991. 
Dalam buku itu, bassis sekaligus pemimpin Powerslaves, Anwar Fatahillah memaparkan cerita saat dia jatuh bangun mempertahankan nyawa band tersebut usai ditinggal rekannya satu per satu. 
Heydi Ibrahim--sang vokalis--menuturkan kisah gelapnya saat terjerumus ke dalam kubangan dunia hitam narkoba yang membuatnya berhenti bermain musik. 
Wiwiex Soedarno mengisahkan secara detail penyebab dirinya dipecat Powerslaves usai album Metal Cartoon diluncurkan pada 1996. Dia juga siap mengungkap alasannya kembali ke band yang dicintainya ini. 


Buku Find Our Love Again: 30 Tahun Jejak Rekam Powerslaves juga meliputi komentar ekstensif dari Agung Yudha (drum) dan dua additional guitarist saat ini; Robbie Rahman dan Ambang Christ. Tidak ketinggalan, ada sedikit kisah tentang pensiunnya Andry Muhammad yang dituturkan oleh Anwar Fatahillah.

Referensi:
Berbagai sumber

Musik adalah...

Ini adalah postingan perdana di lifeinmusic !
Bukan materi baru, karena ini copasan dari blog saya yang lain 😀.
So ga usah khawatir, saya berusaha menghindari plagiarism, meskipun ini termasuk kategori autoplagiarism.

==========

Musik adalah bahasa universal. Benarkah?

Saya tidak bicara setuju dan tidak setuju dengan jargon lama (usang) tersebut.
Karena universalitas sendiri menjadi nisbi, apalagi dikaitkan dengan musik sebagai bahasa.
Ah ... biar ahli musik dan bahasa yang bicara tentang ini ... saya gak mampu.